Teori Mimesis dan Significant Form

Nama: Muhamad Akbar Samudra

Npm: 202246500756

Kelas: R3J

Mata Kuliah: Filsafat Seni

Dosen: Dr.Sn. Angga Kusuma Dawami M. Sn.


Analisislah 3 Karya Desain Menggunakan Teori Mimesis Dan Significant Form


1. Easter Egg 

by: JOJAIO

Dilihat Dari Teori Mimesis:
Dalam karya tersebut, terlihat bahwa gambar ruang tamu adalah representasi dari sebuah rumah yang nyata atau yang mungkin diidamkan oleh sang seniman. Gambar tersebut meniru bentuk dan fungsi dari benda-benda yang ada di ruang tamu, seperti sofa, kursi, karpet, tanaman, jendela, perapian, lampu, dan vas bunga. Selain itu, gambar tumbuhan yang dilihat dari jendela adalah representasi dari lingkungan alam yang indah dan menyenangkan. Gambar ini meniru warna dan bentuk dari pohon, semak, dan rumput yang ada. Oleh karena itu, meskipun memiliki tingkat variasi warna yang tinggi, karya tersebut memiliki unsur mimesis.

Dilihat Dari Significant Form:
Dalam karya tersebut penggunaan warna, bentuk, dan komposisi memiliki nilai estetis yang unik. Pada gambar, warna-warna cerah dan kontras menciptakan kesan hidup dan ceria, yang melambangkan kebahagiaan dan optimisme. Warna-warna ini juga mencerminkan kepribadian dan selera kreatif dan berani yang dimiliki oleh pembuatnya. Gambar ini memiliki bentuk geometris dan sederhana yang memberikan kesan modern dan minimalis, yang sesuai dengan gaya desain interior yang sedang populer saat ini. Selain itu, bentuk-bentuk ini menunjukkan bahwa pembuatnya mengutamakan fungsi dan efisiensi saat menyusun ruang tamunya, komposisi gambar dibuat seimbang dan harmonis, dengan ruang tamu di tengah dan taman di belakang. Komposisi ini memberikan kesan nyaman dan rapi, yang mencerminkan keinginan pembuatnya untuk memiliki rumah yang menyenangkan dan ideal.


2. Twinsies
by: ARIANR

Dilihat Dari Teori Mimesis:
Dalam karya tersebut, dua wanita digambarkan sebagai representasi dari sosok manusia dengan karakteristik fisik dan emosional. Gambar ini meniru bentuk dan ekspresi dari wajah, tubuh, dan tangan wanita, menunjukkan perbedaan dan kesamaan antara mereka. Selain itu, gambar botol anggur, gelas martini, karpet, meja, dan tanaman adalah representasi dari benda-benda yang ada di ruang tamu yang menunjukkan suasana hangat dan santai. 

Dilihat Dari Significant Form:
Warna pink di latar belakang melambangkan cinta dan kelembutan, yang sesuai dengan simbol hati dan kaktus. Warna ungu pada pakaian wanita kiri kontras dengan warna hitam pada pakaian wanita kanan, memberikan kesan berbeda dan menonjol. Selain itu, warna ungu melambangkan keanggunan dan kemewahan, yang sesuai dengan gaya yang disukai wanita kiri. Gaya kartun memberikan kesan lucu dan imut pada bentuk dua wanita. Selain itu, bentuk ini menunjukkan keinginan pembuatnya untuk menyampaikan keceriaan dan humor melalui karya seninya. Gambar wanita kanan berada lebih dekat ke tengah daripada gambar wanita kiri, yang memberikan kesan dinamis dan tidak teratur karena komposisi gambar asimetris.


3. Imaginarium 
by: Venta

Dilihat Dari Teori Mimesis:
Karya ini menunjukkan bahwa gambar ruang merah dengan atap biru dan matahari adalah gambar dari tempat nyata atau imajiner yang memiliki peran dan arti tertentu. Gambar benda-benda yang ada di ruang tersebut, seperti tengkorak, cangkir teh, tengkorak ungu, dan meja komputer, adalah representasi dari fantasi atau mimpi pembuatnya, seperti kerangka dan makhluk asing abu-abu. Gambar-gambar ini meniru bentuk dan karakteristik makhluk-makhluk tersebut dengan cara yang tidak masuk akal dan tidak realistis. Oleh karena itu, meskipun memiliki tingkat distorsi yang sangat tinggi, karya tersebut memiliki unsur mimesis.

Dilihat Dari Significant Form:
Warna merah pada ruang tersebut menciptakan kontras dengan warna biru pada langit-langit, yang memberikan kesan dramatis dan intens. Warna merah juga melambangkan gairah dan kekuatan, yang sesuai dengan tema karya seni ini. Warna biru pada langit-langit menciptakan kontras dengan warna kuning pada matahari, yang memberikan kesan aneh dan ironis. Warna biru juga melambangkan ketenangan dan kedamaian, yang bertentangan dengan suasana ruang tersebut. Warna kuning pada matahari menciptakan kontras dengan warna hitam pada beberapa objek dan makhluk, yang memberikan kesan terang dan gelap. Warna kuning juga melambangkan kecerahan dan kebahagiaan, yang juga bertentangan dengan suasana ruang tersebut. Gaya kartun yang digunakan untuk membuat objek dan makhluk dalam gambar terlihat lucu dan imut. Gaya ini juga menunjukkan bahwa pembuatnya ingin mengekspresikan humor dan keceriaan dalam karya nya.


Kesimpulan
Teori mimesis, yang pertama kali diajukan oleh Plato, merupakan salah satu pendekatan penting dalam filsafat seni klasik. Teori ini mengusulkan bahwa karya seni adalah tiruan dari alam atau kehidupan manusia. Dalam konteks ini, seniman mencoba meniru dunia nyata melalui karyanya, menciptakan representasi yang mencerminkan realitas. Plato berpendapat bahwa karya seni harus semirip mungkin dengan objek aslinya agar dianggap baik. Bagi Plato, seni yang lebih realistis dianggap lebih baik, dan karya seni dianggap sebagai "imitasi dari imitasi. Namun, ada juga teori significant form yang dikembangkan oleh Clive Bell. Teori ini menekankan elemen formal dalam karya seni yang mampu membangkitkan emosi estetis pada pemirsa, terlepas dari makna atau konten yang terkandung dalam karya tersebut. Teori ini lebih memusatkan perhatian pada aspek visual dan estetis karya seni, seperti komposisi, warna, dan bentuk. Karya seni yang menggunakan teori mimesis mencoba menciptakan representasi realistis, sementara karya seni yang mengikuti teori significant form mengejar kualitas estetis yang kuat. Kedua teori ini mencerminkan pendekatan yang berbeda dalam penciptaan dan penilaian seni. Dalam seni kontemporer, seniman sering menggabungkan elemen-elemen dari kedua teori ini atau memilih pendekatan yang lebih eksperimental, yang mungkin tidak hanya mengandalkan representasi realistis atau elemen formal, tetapi juga bermain dengan konsep, ide, dan pesan yang lebih kompleks. Kesimpulannya, teori mimesis dan significant form adalah dua pendekatan berbeda dalam seni, yang masing-masing memiliki nilai dan aplikasi dalam berbagai konteks seni.


















Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mencari Referensi Untuk Penulisan Artikel Ilmiah

Proses Penulisan Artikel Ilmiah Tahap 1